Sistem pendidikan atau sekolah di Indonesia lahir pada masa penjajahan, Portugis dan Belanda. Sekolah kejuruan pertama di Indonesia berdiri pada tahun 1853 yaitu Sekolah Pertukangan di daerah Surabaya. Dengan demikian maka sekolah kejuruan di Indonesia sekarang telah berusia satu setengah abad. Penamaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah hasil revolusi dari nama-nama sebelumnya. Di dalam sejarah pendidikan Indonesia, sebelum SMK dikenal yang namanya STM yang merupakan akronim dari Sekolah Teknologi Menengah, ada lagi SMEA singkatan dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas, ada juga Sekolah Menengah Industri dan Kerajinan disingkat dengan SMIK, Sekolah Menengah Musik (SMM) dan lain-lain.
Wilayah Kecamatan Munjungan secara geografis terletak pada bagian ujung selatan Jawa Timur perbatasan dengan Jawa Tengah terdiri dari daerah pegunungan, perbukitan dan berhadapan dengan laut Samudera Hindia. Jarak antara kota Trenggalek dengan Kecamatan Munjungan ± 45 Km. Mata pencaharian penduduk mayoritas adalah bertani dan nelayan.
Sampai dengan Tahun 2015 daerah Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek belum ada SMK. Sedangkan animo masyarakat untuk masuk SMK sangat kuat sehingga banyak anak-anak daerah Munjungan harus keluar dari daerahnya untuk bersekolah di SMK yang ada didaerah daerah lain. Hal tersebut dipicu oleh beberapa alasan kuat kenapa animo masyarakat memilih SMK, berikut 5 (lima) alasan memilih SMK, antara lain:
- Setiap siswa akan dibebekal mengenai ilmu pengetahuan khusus yang sesuai dengan minat serta kemampuan masing-masing siswa.
- Siswa akan didorong untuk memiliki bakat berwirausaha (enterpreneurship atau kewirausahaan). Nantinya, setiap siswa SMK terbiasa memiliki etika serta etos kerja yang tinggi.
- Siswa SMK akan selalu diberikan dasar ilmu (basic) tentang pelatihan kerja atau biasa disebut dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
- Siswa akan diberikan kemampuan guna menentukan pilihan bidang keterampilan serta keahlian yang harus dikembangkan.
- Lulusan SMK cepat memperoleh pekerjaan, seiring dengan banyaknya perusahaan yang menginginkan pekerja dari lulusan SMK dengan ilmu yang segar atau fresh graduate.
Dengan latar belakang situasi dan kondisi tersebut maka muncullah gagasan untuk mendirikan SMK di Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek. Dengan mengganti dan mengalih fungsikan Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI Munjungan. Saat itu SMA PGRI Munjungan masih memiliki siswa-siswi sebanyak 2 (dua) kelas yaitu kelas XI (sebelas) dan kelas XII (dua belas). Dikarenakan hal tersebut maka perlu adanya metode dan kesepakatan yang harus dilakukan yaitu :
- Siswa-siswi SMA PGRI Munjungan yang saat itu masih dalam proses menjalani pendidikan ada dikelas XI (sebelas) dan dikelas XII (dua belas) maka proses pendidikan untuk siswa-siswi SMA PGRI Munjungan kelas XI (sebelas) dan kelas XII (dua belas) terus dilanjutkan sampai dengan proses kelulusannya.
- Penerimaan siswa-siswi baru kelas X (sepuluh) menjadi siswa-siswi SMK.
Metode dan kesepakatan tersebut
disetujui serta disepakati oleh berbagai perwakilan elemen masyarakat yaitu
elemen SMA PGRI Munjungan, elemen komite sekolah dan tokoh masyarakat serta
elemen calon guru SMK. Beliau-beliaulah yang disebut dengan Tokoh Pendiri SMK
di Munjungan, diantaranya :
1. Bapak
Sukadji, B.SC, S.Pd :
Tokoh Masyarakat
2. Bapak Kasri :
Tokoh Masyarakat
3. Bapak Endang
Setiana, S.Pd :
Komite Sekolah
4. Bapak
Sukirman :
Komite Sekolah
5. Bapak Achmad
Agus Rosyidi, S.Kom : Calon Guru SMK
6. Bapak
Mujiyat, S.Pd :
Calon Guru SMK
7. Bapak
Sriyanto, S.Pd :
SMA PGRI Munjungan
8. Bapak Habib
Al Firdaus, S.Pd : SMA PGRI Munjungan
9. Bapak Drs. Yahdi :
SMA PGRI Munjungan
10. Bapak
Sahroni, S.Pd :
SMA PGRI Munjungan
11. Bapak Ari
Mardian, S.Pd :
SMA PGRI Munjungan
12. Bapak
Budiono, S.Pd :
SMA PGRI Munjungan
13. Ibu Nurul
Patmi S.Pd :
SMA PGRI Munjungan
14. Ibu Dwi
Ratna, S.Pd :
SMA PGRI Munjungan
15. Ibu Sutatik,
S.Pd :
SMA PGRI Munjungan
Berdasarkan kesepakatan itu maka di
Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek akan ada SMK yang diberi nama SMK PGRI
Ki Hadjar Dewantara. Dengan perjuangan selama kurang dari 1 (satu) tahun
akhirnya pada tanggal 06 Mei 2015 SMK PGRI Ki Hadjar Dewantara telah resmi berdiri
dan mendapat piagam ijin operasional dari Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Kabupaten Trenggalek dengan nomor ijin operasional : 421.5/2556/406.023/2015. SMK
PGRI Ki Hadjar Dewantara mendapat ijin operasional untuk 2 (dua) spektrum keahlian
:
1. Program
Keahlian : Teknologi Informasi Dan
Komunikasi
Paket Keahlian :
Multimedia
Nomer Kode : 065
2. Program
Keahlian : Bisnis Dan Manajemen
Paket Keahlian :
Administrasi Perkantoran
Nomer Kode : 100
Pada tanggal 25 Juni 2015 SMK PGRI Ki
Hadjar Dewantara mendapatkan surat keterangan untuk Nomor Pokok Sekolah
Nasional Jenjang Pendidikan Menengah (NPSN) dengan nomor NPSN : 69896652. Surat
keterangan tersebut diberikan oleh Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan dengan nomor
: 421/3873/406.023/2015. Dengan demikian SMK PGRI Ki Hadjar Dewantara telah
menjadi warna baru bagi dunia pendidikan khususnya didaerah Munjungan –
Trenggalek karena telah menjadi sekolah kejuruan pertama dan satu-satunya
didaerah Munjungan.
KELEMBAGAAN
Susunan struktur organisasi SMK PGRI Ki Hadjar Dewantara :
· Mei 2015
I. Kepala Sekolah: Sukadji, B.Sc, S.Pd
II. W.K. Kurikulum: Ari Mardian, S.Pd
III. W.K. Kesiswaan: Habib Al Firdaus, S.Pd
IV. W.K. Sarana dan Prasarana: Sahroni, S.Pd
V. W.K. Humas: Drs. Yahdi
VI. Kepala Jurusan Multimedia: Achmad Agus Rosyidi, S.Kom
VII. Kepala Jurusan Administrasi Perkantoran: Budiono, S.Pd
VIII. Kepala Laboratorium: Achmad Agus Rosyidi, S.Kom
Struktur organisasi tersebut berjalan kurang lebih 2 (dua) bulan dan terjadi revisi karena beberapa hal diantaranya untuk memaksimal kinerja struktur organisasi dan pasifnya struktur organisasi.
· Juli 2015
I. Kepala Sekolah: Sukadji, B.Sc, S.Pd
II. W.K. Kurikulum: Ari Mardian, S.Pd
III. W.K. Kesiswaan: Sahroni, S.Pd
IV. W.K. Sarana dan Prasarana: Habib Al Firdaus, S.Pd
V. W.K. Humas: Drs. Yahdi
VI. Kepala Jurusan Multimedia: Achmad Agus Rosyidi, S.Kom
VII. Kepala Jurusan Administrasi Perkantoran: Achmad Agus Rosyidi, S.Kom
VIII. Kepala Laboratorium: Achmad Agus Rosyidi, S.Kom
· Januari 2016
Kepala sekolah SMK PGRI Ki Hadjar Dewantara saat itu Bapak Sukadji, B.Sc, S.Pd juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Trenggalek terpaksa harus mengundurkan diri sebagai Kepala Sekolah dikarenakan secara hukum anggota DPRD tidak boleh menangani secara langsung atau tidak langsung dana Anggaran Pembelanjaan Daerah (APBD). Atas hal tersebut maka otomatis terjadi perubahan dalam struktur organisasi SMK PGRI Ki Hadjar Dewantara.
I. Kepala Sekolah: M. Sri Mahmudi, S.Pd
II. W.K. Kurikulum: Ari Mardian, S.Pd
III. W.K. Kesiswaan: Sahroni, S.Pd
IV. W.K. Sarana dan Prasarana: Habib Al Firdaus, S.Pd
V. W.K. Humas: Drs. Yahdi
VI. Kepala Jurusan Multimedia: Achmad Agus Rosyidi, S.Kom
VII. Kepala Jurusan Administrasi Perkantoran: Achmad Agus Rosyidi, S.Kom
VIII. Kepala Laboratorium: Achmad Agus Rosyidi, S.Kom
Bapak Sukadji, B.Sc, S.Pd mengusulkan untuk dibentuk dewan penyantun sebagai unsur eksternal (diluar struktur organisasi) dan beliau termasuk ada didalam dewan penyantun.
· Juli 2016
I. Kepala Sekolah: M. Sri Mahmudi, S.Pd
II. W.K. Kurikulum: Sriyanto, S.Pd
III. W.K. Kesiswaan: Sahroni, S.Pd
IV. W.K. Sarana dan Prasarana: Moh. Arif Mustofa, S.Pd.I
V. W.K. Humas: Ayu Listriani, S.Pd
VI. Kepala Jurusan Multimedia: Achmad Agus Rosyidi, S.Kom
VII. Kepala Jurusan Administrasi Perkantoran: Achmad Agus Rosyidi, S.Kom
VIII. Kepala Laboratorium: Achmad Agus Rosyidi, S.Kom
SARANA DAN PRASARANA
Awal beroperasinya SMK PGRI Ki Hadjar Dewantara masih menggunakan semua sarana dan prasarana pembelajaran milik SMA PGRI Munjungan. Gedung yang dipakai sebagai sarana pembelajaran berdiri diatas tanah berstatus putih milik Desa Munjungan yang dipinjamkan oleh Kepala Desa sekitar tahun 1985, sebelumnya ditempati oleh SDN 1 Munjungan kemudian ditempati SMA PGRI Munjungan dan saat ini ditempati SMK PGRI Ki Hadjar Dewantara.
Saat itu ruang laboratorium komputer masih minim sarana, komputer yang dimiliki sejumlah 4 (empat) unit terdiri dari 1 (satu) unit komputer baru dan 3 (unit) komputer perbaikkan. Secara keseluruhan sarana komputer yang dimiliki adalah 5 (lima) unit dan laptop 2 (dua) unit. Tetapi 1 (satu) unit komputer dipakai untuk tata usaha dan 2 (dua) unit laptop dipakai untuk operasional DAPODIK dan BOS.
Pada bulan Desember 2015 sekolah mendapatkan dana hibah yang berbentuk 13 (tiga belas) unit komputer, 1 (satu) unit printer 3 in 1, 1 (satu) unit kamera digital, 1 (satu) unit video shooting, 1 (satu) unit proyektor. Dengan adanya dana hibah tersebut maka sarana pembelajaran di laboratorium komputer semakin komplek. Sarana dan prasarana yang lainpun sedikit demi sedikit juga mulai berkembang dan mengalami perubahan lebih baik.
TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
· Mei 2015
Tenaga Kependidikan
1. Samsudin, S.Pd
2. Ermawati Nofiana, S.Pd
3.
Moh. Arif Mustofa, S.Pd.I
Jumlah tenaga pendidik
sebanyak 17 (tujuh belas) dan tenaga kependidikan 3 (tiga) :
Tenaga Kependidikan
1. Samsudin, S.Pd
2. Ermawati Nofiana, S.Pd
3.
Moh. Arif Mustofa, S.Pd.I
|
Tenaga Pendidik
1. Habib Al
Firdaus, S.Pd
2. Drs. Yahdi
3. Sahroni, S.Pd
4. Ari Mardian,
S.Pd
5. Achmad Agus
Rosyidi, S.Kom
6. Budiono, S.Pd
7. Nurul Patmi
S.Pd
8. Sutatik, S.Pd
9. Mujiyat, S.Pd
10. Dra. Siti Rahayu
11. M. Sri Mahmudi, S.Pd
12. Nanin Retno W, S.Sd
13. Yanuar Sainida, S.Pd
14. Vixchy Ika A, S.Pd
15. Wiwin S, S.Pd
16. Ika Lutfiatul, S.Pd
17. Emi Fatkur R, Amd. Ma. Pus
· Juli 2015
Tenaga Kependidikan
1. Samsudin, S.Pd
2. Ermawati Nofiana, S.Pd
3.
Moh. Arif Mustofa, S.Pd.I
Jumlah tenaga pendidik
sebanyak 18 (delapan belas) dan tenaga kependidikan 3 (tiga) :
Tenaga Kependidikan
1. Samsudin, S.Pd
2. Ermawati Nofiana, S.Pd
3.
Moh. Arif Mustofa, S.Pd.I
|
Tenaga Pendidik
1. Habib Al
Firdaus, S.Pd
2. Drs. Yahdi
3. Sahroni, S.Pd
4. Ari Mardian,
S.Pd
5. Achmad Agus
Rosyidi, S.Kom
6. Budiono, S.Pd
7. Nurul Patmi
S.Pd
8. Sutatik, S.Pd
9. Mujiyat, S.Pd
10. Dra. Siti Rahayu
11. M. Sri Mahmudi, S.Pd
12. Nanin Retno W, S.Sd
13. Yanuar Sainida, S.Pd
14. Vixchy Ika A, S.Pd
15. Ika Lutfiatul, S.Pd
16. Nur Rohmat, S.Pd.I
17. Emi Fatkur R, Amd.Ma.Pus
18. Ayu Listriani, S.Pd
· Januari 2016
Tenaga Kependidikan
1. Ermawati Nofiana, S.Pd
2.
Moh. Arif Mustofa, S.Pd.I
Jumlah tenaga pendidik
sebanyak 17 (tujuh belas) dan tenaga kependidikan 2 (dua) :
Tenaga Kependidikan
1. Ermawati Nofiana, S.Pd
2.
Moh. Arif Mustofa, S.Pd.I
|
Tenaga Pendidik
1. Habib Al
Firdaus, S.Pd
2. Drs. Yahdi
3. Sahroni, S.Pd
4. Ari Mardian,
S.Pd
5. Achmad Agus
Rosyidi, S.Kom
6. Budiono, S.Pd
7. Nurul Patmi
S.Pd
8. Sutatik, S.Pd
9. Mujiyat, S.Pd
10. Dra. Siti Rahayu
11. Nanin Retno W, S.Sd
12. Yanuar Sainida, S.Pd
13. Vixchy Ika A, S.Pd
14. Ika Lutfiatul, S.Pd
15. Nur Rohmat, S.Pd.I
16. Emi Fatkur R, Amd.Ma.Pus
17. Ayu Listriani, S.Pd
· Juli 2016
Tenaga Kependidikan
1. Ermawati Nofiana, S.Pd
2.
Moh. Arif Mustofa, S.Pd.I
Jumlah tenaga pendidik
sebanyak 13 (tiga belas) dan tenaga kependidikan 2 (dua) :
Tenaga Kependidikan
1. Ermawati Nofiana, S.Pd
2.
Moh. Arif Mustofa, S.Pd.I
|
Tenaga Pendidik
1. Sahroni, S.Pd
2. Achmad Agus
Rosyidi, S.Kom